Tips Aman dan Sehat Berpuasa
Ramadhan telah tiba. Agar
tubuh andat tak terkejut karena harus beradaptasi dengan kondisi yang berbalik
180 derajat. Untuk mengurangi “keterkujutan” itu, ada baiknya kiat berikut anda
ikuti. Mari kita simak trik berikut ini :
Saat kita berpuasa,
sistem pencernaan boleh dibilang mendapat “cuti”. Sebab, sejak subuh hingga
maghrib, kerja lambung, ginjal, dan liver berhenti sejenak.
Dalam kondisi seperti
ini, alangkah baiknya bila Anda tidak memaksa organ-organ pencernaan bekerja
maksimal. Misalnya, saat buka puasa, Anda langsung menyantap porsi besar
ta’jil. Salah-salah, perut bisa mulas,maag bisa kumat, dan tak jarang rasa mual
menyerang.
Lebih baik Anda berbuka
puasa dengan porsi kecil. Makanlah buah segar atau minuman manis seperti kurma,
air puti, madu, susu, kolak pisang, dll.
Menurut Prof Dr dr
Askandar Tjokroprawiro SpPD-KE, makan besar baru dianjurkan setelah sholat
maghrib. Menunya pun diutamakan buah dan sayuran.
“Boleh saja mengonsumsi
makanan berlemak selama bulan ramadhan, tetapi jangan sampai berlebihan”,
ujarnya.
ü Pasokan Gizi Harus Memadai
Meski Anda mengantuk
berat menjelang sahur, atau capek sekali menjelang buka puasa, usahakan tubuh
tetap mendapat pasokan gizi yang dibutuhkan tubuh. Yaitu, karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air.
Sedangkan bagi para
Wanita ysng melewati menopause sebaiknya menambah konsumsi tomat,
kacang-kacangan, wortel, pepaya, jeruk, kurma, apel, brokoli, dan kubis.
ü Air Tetap Penting
Ingat, tiap organ tubuh
memerlukan air untuk menjalankan tugasnya. Kekurangan air akan mempersulit
pembakaran lemak. Karena itu, konsumsilah air banyak-banyak, terutama saat
sahur dan berbuka puasa.
ü 3J Untuk yang Berdiet
Bila Anda tengah
berdiet, terapkan panduan 3J selam berpuasa, yaitu: J yang pertama, jumlah porsi makan dikurangi separuh. Kalau
biasanya makan sepiring, selama bulan puasa makanlah setengah piring.
J
yang kedua, jenis makanan harus minus gula dan
lemak. Jadi hindari coklat, kacang goreng dan kentang.
J
yang ketiga, jadwal makan harus tetap. Yaitu, saat
sahur dan berbuka puasa.
ü Tidur Cukup agar Sehat
Agar
tubuh sehat, diperlukan tidur yang cukup, yaitu antara 6 – 8 jam dalam sehari.
Namun, jangan pernah menjadikan moment puasa sebagai dalih agar Anda bisa tidur
seharian. Sebab, saat Anda tidur, gerak tubuh berkurang drastis sehingga tbuh
bisa loyo.
Juga,
jangan langsung tidur setelah makan sahur. Makanan yang belum tercerna sempurna
bisa saja mengendap sebagai lemak. Lama-lama, akan menumpuk dan tumpukan lemak
tersebut akan membuat tubuh rawan terhadap penyakit diabetes melitus.
ü Asupan Vitamin dan Mikronutriens
Bila
perlu, konsumsilah vitamin dan mikronutrien. Antara lain, selenium (se), zinc
(zn), dan mangaan (Mn), juga vitamin C dan zat besi (fe).
ü Olahraga Teratur
Meski
berpuasa, olahraga tetap penting. Sebab, tubuh butuh bergerak setidaknya 30
menit sehari. Jadi, saat berpuasa, yang perlu dilakukan bukan menghilangkan
jadwal olahraga, melainkan menyesuaikannya dengan jadwal puasa. Jangan
berolahraga di tengah jam puasa. Kalau dipaksa, bisa-bisa malah ibadah puasa
Anda yang terganggu.
Menurut
Prof Dr dr Askandar Tjokroprawiro. SpPD-KE, berolahragalah sesuai menjalankan
sholat tarawih. Saat itu tubuh sudah fit dan siap bergerak seperti biasa. Bila
tidak sempat, lakukanlah sebelum berbuka puasa. Tetapi jangan melakukan gerakan
berat, cukup gerakkan sendi leher, bahu, dll.